Breaking News

Menyambut Mata Pelajaran Informatika Berbasis STEAM

Foto facebook Abdullah Mansur

Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sempat dihapus dari struktur kurikulum jenajng SMP dan SMA sederajat sejak diberlakukannya Kurikulum 2013 beberapa tahun lalu. Namun, tahun ajaran baru 2019-2020 pemerintah akan memberlakukan kembali mata pelajaran ini, dengan nama baru yaitu Informatika.

Rencananya mata pelajaran ini akan diterapkan untuk jenjang SMP dan SMA sederajat. Bakal hadirnya kembali mata pelajaran Informatika berbasis science, technology, engineering, art, dan mathematich (STEAM). Pelajaran ini dinilai pas untuk mempersiapkan generasi di abad 21.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud, Awaluddin Tjalla menjelaskan, mapel Informatika untuk jenjang SMP akan diberikan selama dua jam pelajaran per minggu. Sedangkan untuk SMA, mapel ini masuk pada pelajaran pilihan dengan porsi hingga tiga jam pelajaran per pekan.

Ada sejumlah tantangan dalam penerapan pelajaran Informatika berbasis STEAM ini. Di antaranya jumlah guru yang hanya sekitar 40000 orang. Kata Awaludin saat menjadi narasumber seminar di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Saat ini Kemendikbud masih terus menyiapkan dokumen implementasinya. Selain itu kompetensi dasar mapel Informatika juga terus dikaji, divalidasi, dan diujicoba. Kemendikbud juga menyamakan persepsi antara akademisi dengan guru, karena mapel Informatika harus disampaikan dengan tepat dan baik.

Hanya saja, belum diketahui apakah mapel ini akan diterapkan secara menyeluruh atau bertahap. Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyambut baik rencana pemerintah menghadirkan kembali mapel TIK yang berubah jadi Informatika.

Selain itu, lanjut Awaludin, mengembalikan TIK menjadi mata pelajaran merupakan bagian dari langkah strategis Kemendikbud dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Mapel Informatika menjadi ilmu yang wajib dikuasi para pelajar di pendidikan dasar dan menengah.

Ia menjelaskan, konsep mapel Informatika berbeda dengan pendidian TIK meskipun ada beberapa hal yang diadaptasi. Mapel Informatika tidak hanya mempelajari beragam perangkat lunak komputer, tetapi juga memecahkan masalah dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis.

Maka dengan pelajaran ini siswa dituntut berpikir komputasional dengan mempelajari beragam disiplin ilmu, baik informatika atau noninformatika. Produk TIK untuk menunjang pembelajaran dan tugas sehari-hari itu masih perlu dijalankan sebagai bagian dari program literasi digital yang sudah dijalankan.

Awaludin menuturkan, mapel Informatika mencakup lima materi yang bakal menunjang kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0. Yakni, teknik komputer, jaringan komputer/internet, analisis data, dampak sosial informatika, dan programming. “Mapel Informatika sesuai dengan kebutuhan masa depan anak bangsa. Tuturnya.