Sejarah Pesantren Sukalillah, Dari Melawan Penjajah Kini SMK Wadil Falah
AmanahNegeriku.com,- Pondok pesantren salafiyah Wadil
Ulum yang lebih dikenal dengan nama pesantren Sukalillah berlokasi di Jalan
raya Cibarengkok – Cibuni, Kampung Sukalillah RT. 012/002 Desa Padasenang,
Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi didirikan pada tahun 1970 oleh KH
Fakhrurrozi. Putra-putri Pendiri pondok pesantren Sukalillah kini medirikan SMK
Wadil Falah.
Pendiri pondok pesantren Wadil Ulum
Sukalillah, KH Fakhrurrozi adalah putra dari pendiri pondok pesantren Tanjung,
Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, yaitu KH Ahmad Fudholi yang akrab
disebut sebagai BA’A Tanjung. Kata Putra bungsu KH Fakkhrurrozi sekaligus
pengurus Pondok pesantren salafiyah Wadil Ulum Sukalilah, Sep Sabik FA saat dikonfirmasi,
Minggu (9/2/2019).
Lebih jauh ustadz Sabik menjelaskan, KH
Fakhrurrozi lahir pada tahun 1920 Masehi di Cianjur tepatnya di Tanjung
Kecamatan Kadupandak dengan nama kecil Ma’sum yang kemudian namanya diganti
menjadi Fakrurrozi pada usia lima tahun oleh Ba’a Tanjung. Masa remajanya, KH
Fakhrurrozi menghabiskan waktu dengan melakukan
riyadhoh dan menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Ciharashas.
Pada pada tahun 1935 sampai dengan
1942 KH Fakhrurrozi melakukan ibadah haji dan umroh sekaligus memperdalam ilmu
agama di tanah suci makkah. Setelah itu, KH Fakhrurrozi seringkali memplopori
pertempuran melawan penjajah belanda hingga tertangkap, disiksa dan dipenjara
oleh belanda. Setelah kemerdekaan diproklamasikan pada 1945, KH Fakhrurrozi hijrah
ke Kecamatan Sagaranten memenuhi permintaan para tokoh dari Sagaranten hingga
akhirnya mendirikan Pondok Pesantren Wadil Ulum Sukalillah.
Sewaktu hidup, KH Fakhrurrozi pernah
bercerita bahwa perjuangannya melawan penjajah tiada tujuan lain selain ingin
merasakan kekhusuan dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. KH Fakhrurrozi
wafat pada tanggal 12 Mei 1996, lanjut Ustadz Sabik, Kemudian pondok pesantren
sukalillah dilanjutkan oleh anak dan menantunya.
Orang tua kita dulu berjuang untuk
mendapatkan kemerdekaan, sekarang kita juga perlu turut berjuang dalam mengisi
kemerdekaan. Setidaknya kita harus memberikan sumbangsih dalam pemerataan
pembangunan di daerah, terutama dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
Tandasnya.
Sementara Ketua Yayasan Wadil Falah,
Daud Falah yang merupakan putra ketiga KH Fakhrurrozi saat ditemui di
kediamannya, Senin (10/2/2019) menerangkan bahwa pihaknya bersama ahli waris KH
Fakhrurrozi yang lainnya saat ini tengah mengembangkan lembaga pendidikan
formal, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program keahlian
Agribisnis dan Agroteknologi.
Yayasan
Wadil Falah yang dibentuk oleh ahli waris KH Fakhrurrozi berdasarkan Akta
Notaris Diah Aji Perdana Nomor 140 Tanggal 29 Agustus 2017 sebagai payung hukum
yang menaungi pesantren Wadil Ulum, SMK Wadil Falah, kegiatan-kegiatan
pendidikan, sosial, kagamaan, dan sebagainya yang Insya’Allah akan kami
kembangkan berikutnya. Terangnya.