Hasil Pemeriksaan Rocky Gerung Terkait Kasus "Kitab Suci Fiksi"
Pengamat politik, Rocky Gerung didampingi kuasa hukumnya, Haris Azhar keluar dari ruang pemeriksaan Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Jumat (1/2/2019). |
Rocky diperiksa terkait kasus “kitab
suci fiksi” yang sebelumnya dilaporkan oleh Jack Boy Lapian ke Bareskrim Mabes
Polri pada hari senin (16/4/2018). Yang kemudian kasus tersebut dilimpahkan ke Direktorat
Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Setelah berjalan 8 bulan sejak
pelaporan tersebut, untuk pertama kalinya Rocky diperiksa oleh penyidik terkait
kasus yang mejeratnya. Pemeriksaan ini bersifat permintaan klarifikasi dari Direktorat
Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan yang berlangsung sekitar
4,5 jam, Rocky Gerung yang didampingi
kuasa hukumnya, Haris Azhar dilontari 20 pertanyaan oleh penyidik.
Kepada media, Rocky mengatakan, awalnya
ada 18 pertanyaan, namun polisi menambah dua pertanyaan lagi tentang kitab
suci. Kata Rocky.
Selain itu, Rocky juga mengatakan, Klarifikasi
tentang pengetahuan saya, misalnya hubungan kitab suci dan agama. hal-hal
standar yang mesti diterangkan sebagai keterangan hukum. Lalu menerangkan
pengetahuan saya tentang dua konsep itu, kitab suci dan fiksi. Jadi itu
pertanyaan tentang konsep sebetulnya.
Saya juga menjelaskan pengertian fiksi
yang dimaksud kepada penyidik. Sebenarnya upaya si pelapor itu gagal paham beda
antara fiksi dan fiktif. Padahal berkali-kali saya terangkan, bahkan secara
sangat jelas di situ bahwa fiksi adalah suatu energi untuk mengaktifkan
imajinasi.
Bahwa fiksi itu penting dan baik, beda
dengan fiktif yang cenderung mengada-ada. Itu intinya. Kedua adalah saya
terangkan bahwa saya peneliti, pengajar, jadi saya memakai kata itu, termasuk
kata kitab suci sebagai konsep dan itu konteksnya untuk mengajarkan dengan
metode biasa disebut silogisme.
Jadi seharusnya kasus semacam ini
disidangkan di ruang seminar bukan dilaporkan oleh yang bersangkutan, tapi itu
haknya si pelapor. Tandas Rocky.
Rocky Gerung dan Kuasa hukumnya, Haris Azhar mencurigai ada semacam manipulasi. Namun keduanya tidak menjabarkannya secara lengkap. "Setiap ada penundaan, artinya ada manipulasi, gitu kan rumusnya," Pungkas Rocky.