Jampang Tandang: Ngaruat Budaya Jeung Sejarah Sunda Pajajaran
AmanahNegeriku.com,- Ngaruat budaya adalah menjalankan tradisi
peninggalan nenek moyang di tatar sunda yang telah berjalan sejak ratusan tahun
yang lalu. tradisi yang di maksud adalah berupa upacara Ruwatan Bumi, yaitu
ritual manifestasi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah
diperoleh dari hasil bumi, atau mendoakan arwah para raja-raja sunda terdahulu
yang sudah pergi meninggalkan kita sebagai generasi penerus sunda saat ini.
Ngaruat biasanya berkaitan erat dengan unsur
mistic, karena sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat adat sunda dalam
upacara-upacara atau peringatan-peringatan yang dilakukan untuk mendoakan para leluhur/
karuhun. Tujuannya bukan musrik, tetapi itu hanya simbol ungkapan rasa sukur
kepada sang pencipta.
Kang Baban (45), budayawan asal Surade
mengatakan, ditengah modernisasi dan arus globalisasi yang sulit untuk
dibendung, ruwatan budaya dan sejarah menghadapi ancaman menuju kepunahan. Di
beberapa tempat sudah mulai hilang. Katanya, Minggu (17/9/2018).
Selain akibat modernisasi dan arus globalisasi,
terang Kang Baban, dibeberapa tempat dilarangan melakukannya karena dianggap bertentangan
dengan ajaran Islam, mengingat upacara ruwatan sangat kental dengan dupa dan
kemenyan yang oleh sebagian kalangan dinilai berasal dari ajaran Hindu atau
Budha.
Dari abad ke abad perubahan peradaban
manusia sangat cepat, khususnya Indonesia sudah digeser dan diganti oleh gaya
dan kebudayaan barat yang secara busana berpenampilan vulgar. dimulai dari cara
berpenampilan, bergeser ke adat istiadat yang menjadi kebiasaan masyarakat,
sampai pada segi kuliner, Ini adalah contoh dimana kebudayaan itu terkikis. Terangnya.
Budaya adalah roh kehidupan yang harus
dijaga, maka secara terminologis kehidupan ini harus memiliki kebudayaan yang
jelas bukan budaya campuran apalagi budaya cangkokan. Termasuk Makanan has
Daerah yang perlu di angkat agar peminat masyarakat terhadap makanan has daerah
tetap terjaga.
Maka, lanjut Kang Baban, kami selaku
generasi yang peduli terhadap kebudayaan dan sejarah akan mengadakan kegiatan “Ngaruat
Budaya dan Sejarah Sunda Pajajaran” pada hari Senin 14 Muharram 1440 H (24/9/2018).
Kegiatan ini merupakan sebuah himbauan yang secara etimologis memiliki kekuatan
spiritual untuk memperdayakan semua pihak yang masih peduli terhadap budaya dan
sejarah sunda.