Breaking News

Sejoli Anggota Menwa Penjaga Benteng Keamanan Pondok Pesantren

Dasma Junaedi (Dasmun) dan Ijang Nursalam (Iding) adalah anggota remaja Menwa Mahawarman VII/Suryakancana Kompi D Universitas Djuanda.
Selain menjalani kewajibannya sebagai mahasiswa Dasmun dan Iding juga adalah Santri di Pondok Pesantren Salafi terpadu Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Yaspida Sukabumi.
Karena Banyak cara dan tempat untuk mengabdi pada negeri, contoh salah satunya mengabdikan diri di Pondok Pesantren. Seperti Dasmun dan Iding yang merupakan dua dari 17 orang anggota Menwa yang mengabdikan diri di Pondok Pesantren, mereka harus bisa mengawasi keamanan lingkungan yang luasnya lebih dari 76 hektar.
Kenapa Pondok Pesantren menjadi pilihan mereka, karena lembaga pendidikan atau sekolah yang berbasis Pondok Pesantren atau kita sebut saja Pesantren Modern.
Pesantren Modern berpotensi membangun Indonesia, Karen sudah banyak melahirkan Santri yang memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan lulusan dari sekolah umum, khususnya pengetahuan dan kecerdasan dibidang spiritual dan akhlak. Bila dikaitkan dengan kasus kriminal yang marak terjadi di Indonesia, maka mendorong para santri untuk meningkatkan peran mendongkrak keberhasilan pembangunan Indonesia menjadi salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Kini saatnya pemerintah perlu memberi ruang yang cukup, termasuk iklim kondusif kepada para “santri” dan “pesantren” agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Kemudian, Pesantren tidak cukup hanya menciptakan para santri yang memiliki kompetensi tinggi tetapi juga harus mampu menciptakan produk kreatif dan inovatif yang dapat dikontribusikan ke ranah industri bernuansa islami. Para santri perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), agar dapat menjawab berbagai masalah yang terjadi di masyarakat seperti pemberdayaan masyarakat, pengentasan kemiskinan, pembangunan karakter yang jujur, berkhlak mulia, motivasi tinggi, tahan malang serta cerdas dan kreatif. Bahkan harus mampu berpartisipasi dalam pembangunan lingkungan strategis seperti pembangunan dibidang ekonomi, lingkungan hidup, kemanan kedaulatan negara dan budaya. Karena itu pesantren termasuk pesantren modern seperti yang sekarang kita lihat di berbagai tempat di Indonesia masih perlu terus diselaraskan baik kualitas maupun jumlah. Program studi yang sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat perlu diperluas, sehingga partisipasi “santri” dan “pesantren” dalam pembangunan bangsa semakin nampak dan nyata.