Breaking News

Cinta Untuk Palestina


Doa dan dukungan moral tidak pernah surut dari rakyat Indonesia khususnya umat Islam Indonesia untuk perjuangan dan kemenangan  bangsa Palestina lepas dari penindasan. Hal tersebut dikemukakan Dr. K.H. M. Fajar Laksana pada acara Seminar bertajuk "Cinta Untuk Palestina" di Aula Syekh Quro Pesantren  Dzikir Al-Fath Kota Sukabumi, Rabu (5 Desember 2018).

Acara yang dimulai dengan pertunjukan atraksi seni Pencak Silat  PS Maung Bodas ini, dihadiri  oleh perwakilan TNI, Polresta Sukabumi, Tokoh Pergerakan Sukabumi, Tokoh Masyarakat, aktifis mahasiwa serta santri Ponpes Dzikir Alfath.

Syekh Taysir Bin Hamdan Sulaeman (46), aktivis Palestina yang pernah mengenyam penjara Israel ini  mengatakan dalam paparannya bahwa Kami muslim di palestina bertekad berjuang sampai palestina merdeka dan terbebas dari penjajahan Israel.
"Ini bukanlah omongan basa basi, kita sudah buktikan melalui perjuangan kita pernah keluar masuk penjara Israel", tegas Taysir.


Labih lanjut Taysir mengatakan bahwa luas Palestina hanya 27000 km persegi. Di palestina ada kota Al Quds , tempat yang diberkahi Allah, didalamnya ada mesjid Al-Aqsha. Sejak 70 tahun yang lalu, Israel bisa kapan saja menyerang dan menyaplok tanah palestina. Israel memggunakan senjata canggih sementara bangsa palestina melawannya dengan senjata seadanya, seperti batu dan pisau serta pedang, terang Taysir.

Di dalam penjara , para aktivis belajar berbagai pelajaran dari senior aktivis , seperti bahasa Inggris, bahasa arab, sejarah , motivasi dan lain lain untuk bekal dan memperlancar perjuangan melawan israel.
Di penjara itu ada profesor, doktor , master dan orang orang yang berilmu kata Taysir.

"Harus bayar. 10.000 Dolar kalo ingin bisa memasukan Hp kedalam penjara", imbuh. Taysir.

Taysir beserta rekan rekan seperjuangannya, dimanapun berada  akan terus menyuarakan semangat perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. 

Pada kesempatan acara tersebut, Taysir mendapat cinderamata berupa Kujang berlafadkan kalimat Basmalah dan tauhid dari  KH. M. Fajar Laksana, pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath sebagai simbol dukungan moral serta doa dari umat Islam Kota Sukabumi dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk lepas dari penjajahan Israel, disamping sumbangan dana dari Ponpes dan peserta seminar. *Andi Supriadi*